Model-Model Evaluasi Program


Banyak model evaluasi yang dikembangkan oleh para ahli yang dapat dipakai dalam mengevaluasi program pendidikan. Meskipun antara satu dengan yang lainnya berbeda namun pada dasarnya semua model evaluasi program pendidikan memiliki maksud yang sama yaitu melakukan kegiatan pengumpulan data atau informasi mengenai objek yang dievaluasi yang tujuan untuk pengumpulan bahan pengambilan keputusan dalam menentukan tindak lanjut suatu program.
Arikunto (2010:40) menyatakan bahwa berdasarkan model-model evaluasi program dibedakan menjadi empat hal yaitu 1) berorientasi pada tujuan (goal oriented), 2) berorientasi pada keputusan (decision oriented), 3) berorientasi pada kegiatan dan orang-orang yang menanganinya (transaction oriented), 4) berorientasi pada pengaruh dan dampak program (resech oriented). Pada dasarnya model-model evaluasi program diberi nama sesuai dengan focus dan penekanan yang dilakukan pada evaluasi.
Selanjutnya kaufman dan Thomas dalam Arikunto (2010:40) membedakan model evaluasi program pendidikan menjadi delapan yaitu :
1)   Model beroerientasi pada tujuan, goal oriented evaluation model (Tyler)
Objek pengamatan dari pada model ini adalah tujuan dari program yang sudah ditetapkan jauh sebelum program dimulai. Evaluasi dilakukan secara berkesinambungan, terus-menerus, mencek seberapa jauh tujuan tersebut sudah terlaksana didalam proses pelaksanaan program.
2)   Model Lepas Tujuan, goal free evaluation model (Scriven)
Dalam melaksanakan evaluasi tidak memperhatikan tujuan khusus program, melainkan bagaimana terlaksananya program dan mencatat hal-hal yang positif maupun negative.
3)   Model formatif-sumatif,  formative-summative evaluation model (scriven)
Model evaluasi ini dilaksanakan ketika program berjalan(evaluasi formatif) dan ketika program sudah selesai (evaluasi sumatif)
4)   Model deskripsi pertimbangan, countenance evaluation model  (Stake)
Model ini juga disebut model evaluasi pertimbangan, maksudnya evaluator mempertimbangkan program dengan membandingkan kondisi hasil evaluasi dengan yang terjadi deprogram lain, dengan objek sasaran yang sama dan membandingkan kondisi hasil pelaksanaan program dengan standard yang ditentukan oleh program tersebut.
5)   Model CIPP, Context  Input Process Product (Stufflebeam)
Model evaluasi yang meliputi empat komponen evaluasi yaitu:
a)    Evaluasi Konteks
Evaluasi konteks adalah evaluasi terhadap kebutuhan, tujuan pemenuhan dan karakteristik individu yang menangani.Seorang evaluator harus sanggup menentukan prioritas kebutuhan dan memilih tujuan yang paling menunjang kesuksesan program.
b)   Evaluasi Masukan
Evaluasi masukan mempertimbangkan kemampuan awal atau kondisi awal yang dimiliki oleh institusi untuk melaksanakan sebuah program.
c)    Evaluasi Proses
Evaluasi proses diarahkan pada sejauh mana program dilakukan dan sudah terlaksana sesuai dengan rencana.
d)   Evaluasi Hasil
Ini merupakan tahap akhir evaluasi dan akan diketahui ketercapaian tujuan, kesesuain proses dengan pencapaian tujuan, dan ketepatan tindakan yang diberikan, dan dampak dari program.
6)      Model Kesenjangan, discrepancy model (Malcom Provus)
Model ini ditekankan untuk mengetahui kesenjangan yang terjadi pada setiap komponen program. Evaluasi kesenjangan dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kesesuaian antara standard yang sudah ditentukan dalam program dengan penampilan aktual dari program tersebut.
7)      Model Evaluasi Program CSE-UCLA (Alkin-Fernandes)
Evaluasi program CSE-UCLA merupakan salah satu model evaluasi yang digunakan untuk mengevaluasi program pendidikan atau pelatihan, CSE-UCLA terdiri dari dua singkatan yaitu CSE dan UCLA. CSE merupakan singktan dari Center for the Study of Evaluation, sedangkan UCLA merupakan singkatan dariUniversity of California in Los Angeles. Ciri dari model CSE-UCLA adalah adanya lima tahap yang dilakukan dalam evaluasi yaitu perencanaan, pengembangan, implementasi, hasil, dan dampak. Fernandes  memberikan penjelasan tentang model CSE-UCLA menjadi  empat tahapan yaitu:
a)    Needs Assesment, memusatkan pada penentuan masalah hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam program, kebutuhan program, dan tujuan program.
b)   Program Planing, perencanaan programdievaluasi untuk mengetahui program disusun sesuai analisis kebutuhan atau tidak dengan melibatkan unsur-unsur pelaksanaan program.
c)    Formative Evaluation, evaluasi dilakukan untuk mengetahui  keterlaksanaan program.
d)   Summative Program, evaluasi untuk mengetahui hasil dan dampak dari program serta untuk mengetahui ketercapaian program.
Model evaluasi program CSE-UCLA memiliki kerangka kerja yang mirip dengan model CIIP. Alkin  dalam (www.cse.ucla.edu:2012) mendefenisikan evaluasi sebagai berikut “evaluation is the process of ascertaining the decision areas of concern, selecting appropriate information and collecting ang analizingy information in order to report summary data useful to decision – makers in selecting among alternative”. Evaluasi sebagai suatu proses meyakinkan keputusan, memilih informasi yang tepat, mengumpulkan, dan menganalisis informasi sehingga dapat melaporkan ringkasan data yang berguna bagi pembuat keputusan dalam memilih beberapa alternatif.
Worthen (1989:50) menjelaskan lima komponen yang dikemukakan oleh Alkin dalam evaluasi sebagai berikut “five areas of evaluation may be identified, (1) systems assessment, (2) program planning, (3) program implementation, (4) program improvement, and (5) program sertification, Alkin menjabarkan lima identifikasi bagaian dalam evaluasi program adalah (1) kebutuhan penilaian, (2) perencanaan program, (3) pelaksanaan program, (4) program peningkatan, dan (5) program sertifikasi.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menurut Martin C Alkin tokoh pencetus Evaluation Theory Development dari Unversity of California Los Angeles (UCLA) menyatakan bahwa ciri model evaluasi pada Center for Study of Evaluation (CSE) ada lima komponen/tahap yang dilakukan, yaitu perencanaan, pengembangan, implementasi, hasil, dan dampak.

Berbeda dengan model evaluasi program lainnya yang sebagian besar hanya menganalisis beberapa bagian dari program saja, model evaluasi program CSE-UCLA menganalisis lebih lengkap mengenai seluruh komponen dari program yang dirasa patut untuk dievaluasi agar hasil evaluasi dapat lebih merangkum semua permasalahan yang terjadi dalam suatu program.

No comments:

Post a Comment

Teknik pembuatan pudding

Cold pudding Menggunakan agar agar sbg pngental dan dpt jg mnggunakan tepung custard dan tepung  maizena. Pengolahan dg cara  dreb...