HUBUNGAN KEPEMIMPINAN MANAJER DENGAN KINERJA KARYAWAN
PADA HOUSEKEEPING DEPARTEMENT
DI DAIMA HOTEL PADANG
Program
Studi Manajement
Perhotelan
FT
Universitas Negeri Padang
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk melihat arah hubungan antar variabel Kepemimpinan Housekeeping
Manager
(X) dan Kinerja Karyawan Housekeeping
Departement(Y). Penelitian ini
bersifat korelasional. Populasi dalam
penelitian ini adalah karyawan Housekeeping
Departement Daima Hotel Padang yang berjumlah 30 orang, teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh, yaitu menggunakan semua anggota populasi untuk dijadikan
sampe. Teknik
pengumpulan data menggunakan angket
yang disusun berdasarkan Skala Likert yang
telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Berdasarkan hasil penelitian Kepemimpinan housekeeping manager berada pada
kategori sangat baik (60%), kinerja karyawan housekeeping departement Daima Hotel Padang berada pada kategori
sangat (57%), hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif
dan signifikan antara kepemimpinan housekeeping manager dengan kinerja karyawan
di Daima Hotel Padang.
Kata kunci :Kepemimpinan dan Kinerja Karyawan
Abstract
The purpose of
research is to analyze the relationship between leadership of
manager with staff housekeeping performance in Daima Hotel Padang. This study is a
descriptive correlational study. The population numbered 30 people
of staff housekeeping department, Informant selection techniques in the study using sampling jenuh technique for 30 people
of staff housekeeping department,Data collection techniques with a structured questionnaire
based on Likert scale that has been tested for validity and reliability. Based
on the survey results revealed the percentage of incoming
leadership
of manager overall categorized very good (60%), staff
housekeeping performance in Daima Hotel Padang overall as good (57%).The results showed that
there is a Positive and significant relationship between leadership of
manager with staff housekeeping performance in Daima Hotel Padang, it means if the
leadhership of housekeeping manager good, the performance of staff housekeeping
would be good also.
Keywords: Leadership and Performance
A.
Pendahuluan
Hotel adalah salah satu bentuk perdagangan jasa yang
menyediakan jasa penginapan dan jasa pelayanan lainnya, Menurut SK.
Menparpostel No. KM 37/PW 340/ MPPT-86,
Hotel
adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan
untuk menyediakan jasa penginapan, makanan, dan minuman serta lainnya bagi
umum, yang dikelola secara komersial. Bisnis perhotelan sangat tergantung pada
tingkat kunjungan wisatawan, sebab jika tingkat kunjungan wisatawan meningkat,
maka pertumbuhan dan tingkat okupansi dalam bisnis perhotelan juga akan
meningkat.
Berdasarkan pengertian kata Hotel di atas dapat
dijabarkan bahwa Hotel adalah salah satu bentuk perdagangan jasa yang
menyediakan jasa penginapan dan jasa pelayanan Hotel lainnya, tingkat kunjungan
wisatawan yang datang ke kota Padang
akan sangat mempengaruhi tingkat kunjungan pada Hotel-Hotel yang ada di
kota Padang tersebut.
Daima Hotel adalah salah satu Hotel yang ada di kota
Padang. Daima Hotel memiliki spesifikasi bintang tiga (***) yang terletak
di jantung kota, dengan kapasitas 93
kamar 48 kamar superior 38 kamar deluxe 7 kamar famili, yang berada di Jalan
Jenderal Sudirman No.17 Padang. Daima
Hotel memiliki 6 departement yang mendukung berjalannya operasional
Hotel dengan baik, Departement-Departement
tersebut yaitu: Frontoffice
Departement, Food and beverage
department, Marketing department, Acounting Departement. Enginering Departement dan yang terakhir
adalah Housekeeping Departement.
Salah satu departement yang ada di Daima Hotel
Padang adalah Housekeeping department,
Menurut Marhan (2001:1)”Housekeeping departement
merupakan salah satu departement yang
paling penting dalam menjalankan kegiatan operasional penjualan kamar Hotel,
Departement ini bertanggung jawab atas
kebersihan dan kerapian seluruh bagian Hotel” Department ini memiliki tanggung
jawab secara langsung atas kebersihan dan kerapian kamar sehingga pada dasarnya
departement ini sangat berhubungan langsung dengan kepuasan tamu yang menginap
di Hotel, kinerja para karyawan yang
bekerja di bagian Housekeeping
departement ini sangat
di harapkan bisa memberikan hasil kerja yang terbaik. Menurut Wibowo (2012:11) “Kinerja berasal dari
pengertian performance, ada sebagian
yang menyatakan kinerja merupakan hasil kerja tetapi makna sebenarnya lebih
luas yaitu mencakup proses kerja bukan hanya hasil kerja”
Namun pada kenyataan yang penulis amati tingkat keluhan para karyawan yang tinggi
mengakibatkan turunnya produktivitas dan kreatifitas para karyawan, hal ini
bisa dilihat dari tidak tercapainya standar kerja yang diberikan oleh pihak
Daima Hotel kepada karyawan Housekeeping
dalam menyelesaikan pekerjaan seperti seorang karyawan yang diberikan tugas
untuk membersihkan kamar sebanyak 16 kamar dalam satu hari namun sering
hanya tercapai 14 kamar saja. Sedangkan
pada waktu occupancy tinggi seorang
karyawan bisa diberikan tugas untuk membersihkan sebanyak 20 kamar namun pada
waktu seperti ini keluhan para karyawan akan semakin tinggi,
Tabel
1.
Standar kerja Roomboy dalam
membersihkan kamar
Kamar
|
Waktu
|
16 kamar per
hari
|
30 menit / kamar
|
Sumber:HRD
Daima Hotel Padang
Pada tabel
di atas menjelaskan seorang roomboy harus
bisa membersihkan kamar sebanyak 16 kamar perhari dan 1 kamar selama 30 menit.
Kreatifitas kerja karyawan yang menurun terlihat dari inisiatif karyawan dalam
menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan kepada karyawan tersebut seperti,
inisiatif karyawan dalam menyelesaikan komplain/keluhan-keluhan tamu khususnya
keluhan yang dihadapkan langsung kepada karyawan tersebut, namun pada kenyataan
yang penulis amati karyawan tidak bisa memberikan solusi dalam penyelesaian
masalah tersebut tetapi selalu mengandalkan manager, salah satu penyebab
masalah ini diakibatkan oleh
kepemimpinan house keeping manager
dalam memberikan motivasi kerja yang kurang baik bagi karyawan
Kepemimpinan
seorang Manager sangat diharapkan dalam penyelesaian masalah-masalah yang
dihadapi para bawahannya, seorang Manager diharapkan bisa memberikan motivasi
dan memberikan solusi kepada para bawahannya, hal ini dikarenakan kepemimpinan
seorang pemimpin akan mewarnai perilakunya dalam menjalankan tugasnya yang
berguna untuk meningkatkan kinerja karyawan. Selanjutnya Rivai dan Mulyadi
(2003:2) mengutarakan,
“Kepemimpinan
memiliki banyak arti sebanyak orang yang mencoba mendefinisikannya.
Kepemimpinan secara luas meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan
organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi
untuk memperbaiki kinerja anggota dan karyawan yang dibawahinya”
Housekeeping manager
yang selalu mengambil keputusan dan membuat aturan satu arah hal ini
menyebabkan produktivitas dan kreatifitas karyawan sangat terganggu dan terbatas.
Berdasarkan
uraian latar belakang permasalahan diatas, maka penulis merasa tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul:
“HUBUNGAN
KEPEMIMPINAN MANAGER TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA HOUSEKEEPING DEPARTEMENT
DI DAIMA HOTEL PADANG”
B. MetodePenelitian
Jenis penelitian ini
adalah penelitian korelasional.Dalam
penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh
karyawan housekeeping Daima Hotel
Padang dengan jumlah 30 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik
sampling jenuh sehingga Jumlah sampel yang diambil pada penelitian ini adalah seluruh
populasi yaitu 30 orang,
Jenis data dalam
penelitian ini adalah data primer dan data skunder. Data primer dalam
penelitian ini adalah
angket yang digunakan untuk menilai kepemimpinan housekeeping manager. Data sekunder dalam
penelitian ini adalah data tentang
evaluasi kinerja karyawan yang diperoleh dari HRD Daima Hotel.
Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah
sebagai berikut:
a.
Mentabulasi
Data
Setelah mentabulasi data kemudian menghitung
frekuensi, persentase, nilai rata-rata, standar deviasi, nilai minimum dan
nilai maksimum.
b.
Deskripsi Data
Mengklasifikasikan
skor ke dalam 5 kategori untuk melihat tingkat pencapaian responden. Teknik klasifikasi yang digunakan menurut Arikunto (2006:201) yaitu:
1. Kategori sangat
baik : (Mi + 1,5 Sdi) – Keatas
2. Kategori baik :
(Mi + 0,5 Sdi) – (Mi + 1,5 Sdi)
3. Kategori
cukup : (Mi – 0,5 Sdi) –
(Mi +0,5 Sdi)
4. Kategori buruk : (Mi – 1,5 Sdi) – (Mi – 0,5 Sdi)
5. Kategori sangat
buruk :
(Mi – 1,5 Sdi) – Kebawah
c.
Analisis Deskriptif Untuk Tingkat Capaian Responden (TCR)
Untuk
nilai TCR Dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Sugiyono,
2010-74):

Ket:
TCR =
Tingkat capaian responden
Rs = Rata-rata skor jawaban responden
n = Nilai skor jawaban
d.
Uji Persyaratan Analisis
Uji
persyaratan analisis dimaksudkan untuk dianalisis dengan statistik sesuai
dengan tujuan penelitian teknik analisis korelasi. Untuk keperluan tersebut
harus terpenuhi bahwa data harus terdistribusi normal dan homogen.
e.
Uji Hipotesis
Pengujian
hipotesis digunakan untuk mengetahui derajat hubungan variabel bebas dengan
variabel terikat. Beberapa langkah dalam menguji hipotesis adalah sebagai
berikut:
1) Analisis
Korelasi
Analisis korelasi digunakan untuk menghitung kadar
hubungan antara variabel X dan variabel Y (koefisien korelasi). Untuk menghitung
koefisien korelasi digunakan analisis Korelasi Pearson Product Moment
dengan bantuan SPSS versi 16.00.
2) Uji
Keberartian Koefisien Korelasi
Uji
keberartian korelasi dilakukan untuk menguji apakah hipotesis diterima atau
ditolak. Uji keberartian ini dapat dilihat dari nilai signifikansi pada saat
perhitungan Korelasi Perason Product Moment. Jika nilai Sig. < 0,05 berarti
hipotesis diterima. Sebaliknya, jika nilai Sig. ≥ 0,05 maka hipotesis ditolak
C. Hasil Penelitian
Dan Pembahasan
1.
Variabel
Kepemimpinan
Tabel
2. Deskripsi Pada
Variabel Kepemimpinan
N=30
Kategori
|
Skor
|
F
|
Persentase(%)
|
Sangat Baik
|
Ø 124
|
18
|
60
|
Baik
|
103-124
|
12
|
40
|
Cukup
|
83-102
|
0
|
0
|
Buruk
|
62-82
|
0
|
0
|
Sangat Buruk
|
< 62
|
0
|
0
|
Total
|
30
|
100
|
Berdasarkan tabel di atas,
dapat dijelaskan bahwa dari 30 orang untuk variabel Kepemimpinan Manager dapat dikelompokkan sebagai berikut: sebanayak 18
orang (60%) termasuk dalam kategori
sangat baik, 12 orang (40%) termasuk dalam kategori baik.
a.
Indikator Pengambilan keputusan
Berdasarkan hasil pengolahan data tentang indikator
pengambilan keputusaan diperoleh nilai sebagai berikut:
Tabel
3. Deskripsi Pengambilan Keputusan
N=30
Kategori
|
Skor
|
F
|
Persentase(%)
|
Sangat Baik
|
>20
|
11
|
37
|
Baik
|
17 – 20
|
17
|
57
|
Cukup
|
13 – 16
|
2
|
6
|
Buruk
|
10
– 12
|
0
|
0
|
Sangat Buruk
|
< 10
|
0
|
0
|
Total
|
30
|
100
|
Berdasarkan indikator di atas tentang pengambilan keputusan, sebanyak 11 orang (37%) menunjukkan kategori
sangat baik, 17
orang (57%)
menunjukkan kategori baik, 2 orang (6%) menunjukkan kategori cukup
b.
Indikator Motivator
Berdasarkan hasil pengolahan data dari indicator
motivator diperoleh nilai :
Tabel 4. Deskripsi
Indikator Motivator
N=30
Kategori
|
Skor
|
F
|
Persentase(%)
|
Sangat Baik
|
Ø 32
|
14
|
47
|
Baik
|
27-32
|
11
|
37
|
Cukup
|
21-26
|
5
|
16
|
Buruk
|
16-20
|
0
|
0
|
Sangat Buruk
|
< 16
|
0
|
0
|
Total
|
30
|
100
|
Berdasarkan data di atas tentang motivator, sebanyak 14 orang (47 %) menunjukkan kategori
sangat baik, 11
orang (37%)
menunjukkan kategori baik, 5 orang (16%) menunjukkan kategori cukup.
c.
Indikator Partisipatif
Berdasarkan hasil pengolahan
data tentang indikator Partisipatif diperoleh nilai sebagai berikut:
Tabel
5. Deskripsi Indikator Partisipatif
N=30
Kategori
|
Skor
|
F
|
Persentase(%)
|
Sangat Baik
|
Ø 20
|
15
|
50
|
Baik
|
17-20
|
8
|
27
|
Cukup
|
13-16
|
6
|
20
|
Buruk
|
10-12
|
1
|
3
|
Sangat Buruk
|
< 10
|
0
|
0
|
Total
|
30
|
100
|
Berdasarkan tabel di atas tentang partisipatif, sebanyak 15 orang (50%) menunjukkan kategori
sangat baik, 8
orang (27%)
menunjukkan kategori baik, 6 orang (20%) menunjukkan kategori cukup, 1 orang (3%) menunjukkan kategori buruk
d.
Indikator Menuntut Ketaatan
Penuh Bawahan
Berdasarkan hasil pengolahan
data tentang indikator Menuntut Ketaatan Penuh Bawahan diperoleh nilai sebagai
berikut:
Tabel 6.
Deskripsi Indikator Menuntut Ketaatan Penuh Bawahan
N=30
Kategori
|
Skor
|
F
|
Persentase(%)
|
Sangat Baik
|
Ø 12
|
17
|
57
|
Baik
|
10-12
|
12
|
40
|
Cukup
|
8-9
|
1
|
3
|
Buruk
|
6-7
|
0
|
0
|
Sangat Buruk
|
< 6
|
0
|
0
|
Total
|
30
|
100
|
Berdasarkan
indikator di atas diperoleh
nilai sebanyak 17 orang (57%) menunjukkan kategori
sangat baik, 12
orang (40%)
menunjukkan kategori baik, 1 orang (3%) menunjukkan kategori cukup,
e.
Indikator Menghargai Masukan
Bawahan
Berdasarkan hasil pengolahan
data tentang indikator Menghargai Masukan Bawahan diperoleh nilai sebagai berikut
Tabel 7. Deskripsi Indikator Menghargai
Masukan Bawahan
N=30
Kategori
|
Skor
|
F
|
Persentase(%)
|
Sangat Baik
|
Ø 20
|
16
|
53
|
Baik
|
17-20
|
14
|
47
|
Cukup
|
13-16
|
0
|
0
|
Buruk
|
10-12
|
0
|
0
|
Sangat Buruk
|
< 10
|
0
|
0
|
Total
|
30
|
100
|
Berdasarkan
tabel di atas tentang Menghargai
Masukan Bawahan, sebanyak 16 orang (53%) menunjukkan kategori
sangat baik, 14
orang (47%)
menunjukkan kategori baik,
f.
Indikator Membantu Memperbaiki
Kinerja Karyawan
Tabel 8. Membantu Memperbaiki Kinerja Karyawan
N=30
Kategori
|
Skor
|
F
|
Persentase(%)
|
Sangat Baik
|
Ø 20
|
17
|
57
|
Baik
|
17-20
|
13
|
43
|
Cukup
|
13-16
|
0
|
0
|
Buruk
|
10-12
|
0
|
0
|
Sangat Buruk
|
< 10
|
0
|
0
|
Total
|
30
|
100
%
|
Berdasarkan
tabel di atas tentang Menghargai
Masukan Bawahan, sebanyak 17 orang (57%) menunjukkan kategori
sangat baik, 13
orang (43%)
menunjukkan kategori baik,
2.
Variabel Kinerja Karyawan
Setelah dilakukan perhitungan, maka diperoleh nilai berdasarkan variabel kinerja karyawan pada Tabel
9 di bawah ini.
Tabel 9. Variabel Kinerja
Karyawan
N=30
Kategori
|
Skor
|
F
|
Persentase(%)
|
Sangat Baik
|
Ø 48
|
17
|
57
|
Baik
|
40-48
|
13
|
43
|
Cukup
|
32-39
|
0
|
0
|
Buruk
|
24-31
|
0
|
0
|
Sangat Buruk
|
< 24
|
0
|
0
|
Total
|
30
|
100
|
Berdasarkan tabel di atas,
dapat dijelaskan bahwa dari 30 orang untuk variabel kinerja karyawan dapat dikelompokkan sebagai berikut: sebanyak 17 orang (57%) termasuk dalam kategori sangat baik, 13 orang (43%) termasuk dalam kategori baik.
3.
Uji Persyaratan Analisis
a.
Uji Normalitas
Diperoleh
nilai hasil uji normalitas pada variabel kepemimpinan adalah 0,618 dan untuk kinerja karyawan adalah 0,669. Dengan nilai > dari 0,05,
maka dapat dikatakan bahwa kedua data berdistribusi normal.
b.
Uji Homogenitas
Diperoleh
nilai hasil uji
homogenitas adalah 0,116 dengan taraf
signifikansi > 0,05. Ini artinya nilai signifikansi data lebih besar dari
taraf signifikansi. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa data berasal dari
populasi yang mempunyai varians yang sama atau data bersifat homogen.
c.
Uji Linearitas
Berdasarkan hasil uji
linearitas diperoleh
nilai sig sebesar 0.020 dengan taraf
signifikansi < dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan yg linear pada kedua variabel tersebut
4.
Uji Hipotesis
a.
Analisis
Korelasi
Tabel
10. Analisis Korelasi
|
|
KEPEMIMPINAN
|
KINERJA KARYAWAN
|
KEPEMIMPINAN
|
Pearson Correlation
|
1
|
.397(*)
|
|
Sig. (2-tailed)
|
|
.030
|
|
N
|
30
|
30
|
KINERJAKARYAWAN
|
Pearson Correlation
|
.397(*)
|
1
|
|
Sig. (2-tailed)
|
.030
|
|
|
N
|
30
|
30
|
Dari
hasil pengolahan data diatas
dapat diperoleh besarnya koefisien korelasi antara kepemimpinan dan kinerja karyawan adalah 0,397 dengan koefisien korelasinya bersifat positif.
Jika dinterprestasikan ke dalam kriteria
interprestasi koefisien
korelasi Pearson Product Moment/nilai
r, maka koefisien korelasi cukup kuat karena nilai r berada pada rentang 0,25 –
0,5. Dengan nilai
signifikansi 0.030 berarti terdapat hubungan yang signifikan antara
kepemimpinan manager housekeeping dengan kinerja karyawan karena nilai
signifikansinya ≤ 0,05.
b.
Uji Keberartian Korelasi
Tabel 11.
Uji Keberartian Korelasi
|
Paired Differences
|
|||||
Mean
|
Std. Deviation
|
Std. Error Mean
|
T
|
df
|
Sig. (2-tailed)
|
|
x-y
|
74.83333
|
9.43611
|
1.72279
|
43.437
|
29
|
.000
|
c.
d.
Berdasarkan analisis yang diperoleh pada tabel 11,
dapat terlihat t hitung menunjukkan
nilai t 43,437 dan jika dibandingkan dengan t tabel untuk df sebesar
29 adalah 1.699,maka
dapat dikatakan bahwa t hitung > t tabel maka hipotesis
yang di ajukan diterima pada taraf signifikansi 0.00 dan dapat dinyatakan bahwa
korelasi antara kepemimpinan manager housekeeping dengan kinerja karyawan
benar-benar berhubungan secara nyata.
5.
Pembahasan
a.
Kepemimpinan
Housekeeping Manager
Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat dijelaskan bahwa dari 30 orang sampel untuk variabel Kepemimpinan
Manager dapat
dikelompokkan sebagai berikut: sebanayak 18 orang (60%) termasuk dalam kategori sangat baik, 12 orang (40%) termasuk dalam kategori baik. Artinya hampir
seluruh karyawan menilai kepemimpinan housekeeping manager Daima Hotel Padang
sangat baik dan baik, yang diperoleh dari hasil penilain karyawan
b.
Kinerja Karyawan
Berdasarkan hasil pengolahan
data diatas, dapat dijelaskan bahwa dari 30 responden pada variabel kinerja karyawan dapat dikelompokkan sebagai berikut: sebanyak 17 orang ( 57%) termasuk dalam kategori sangat baik, 13 orang (43%) termasuk dalam kategori baik. Sehingga dapat
diambil kesimpulan bahwa kinerja karyawan yang ada di Daima Hotel Padang berada
dalam kategori baik.
c.
Hubungan
Kepemimpinan Housekeeping Manager Dengan
Kinerja Karyawan di
Daima Hotel
Padang
Berdasarkan analisis yang dilakukan, dapat terlihat thitung
menunjukkan nilai 43.437 dan jika dibandingkan dengan t table untuk df sebesar
29 adalah 1.699 maka
dapat dikatakan bahwa (t hitung > t tabel) (43.437 > 1.699)
maka hipotesis yang diajukan diterima
dengan taraf sig 0.003, dan dapat dinyatakan bahwa korelasi antara Kepemimpinan
Manager dengan Kinerja Karyawan benar berhubungan secara nyata. Hal ini maka
hipotesis diterima, dapat disimpulkan “terdapat hubungan yang positif dan
signifikan antara variabel Kepemimpinan Housekeeping
Manager (X) dengan Kinerja Karyawan Housekeeping Departement (Y) di Daima
Hotel Padang.
E
Kesimpulan
dan saran
1.
Kesimpulan
a.
Secara keseluruhan
variabel kepemimpinan manager dikategorikan baik, dari seluruh indikator yang
sudah ditentukan termasuk dalam kategori baik,Secara keseluruhan
variabel kinerja karyawan Housekeeping Departement di Daima Hotel Padang
dikategorikan baik, dari seluruh indikator yang sudah ditentukan termasuk dalam
kategori baik dan Terdapat
hubungan yang positif dan signifikan antara
Kepemimpinan manager housekeeping dengan
Kinerja karyawan Housekeeping departement
2.
Saran
a.
Saran untuk pihak Hotel
Disarankan untuk
mempertahankan dan lebih meningkatkan kepemimpinan manager, agar bisa
meningkatkan kinerja karyawannya hal ini bisa dilakukan dengan tambahan
pemberian seminar atau pelatihan yang sesuai dengan bidang pekerjaan karyawan
tersebut
b.
Saran untuk Karyawan
Disarankan para
karyawan agar lebih meningkatkan kualitas kerja sehingga bisa meningkatkan
pendapatan Hotel dan jika ada hal-hal yang dirasa tidak sesuai dengan
kepemimpinan manager agar bisa diadakan musyawarah dalam penyelesaian masalah
tersebut sehinggan masalah yang dirasakan tersebut bisa diselesaikan bersama,
Catatan: Artikel ini disusun berdasarkan skripsi
penulis, dengan Pembimbing I Dr. Elida,
M.Pd. dan Pembimbing II Dra. Ira Meirina Chair, M.Pd
Daftar Pustaka
Arikunto,Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian.Jakarta :Rineka Cipta.
________________ 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta :Rineka
Cipta.
Hasibuan,Malayu. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
Rivai,Veithzal.2003.Kepemimpinan Dan Organisasi. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada
_________.2005.Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk
Perusahaan Dari Teori ke Praktek. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Wahjosumidjo. 1992.Kepemimpinan dan
Motivasi.Jakarta: Ghalia Indonesia
Wibowo.
2012. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
No comments:
Post a Comment