Contoh Skripsi Kepemimpinan dengan Kinerja Karyawan





HUBUNGAN KEPEMIMPINAN MANAJER DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA HOUSEKEEPING DEPARTEMENT
DI DAIMA HOTEL PADANG

Naseh Ulwan[1], Elida[2], Ira Meirina Chair2
Program Studi Manajement Perhotelan
FT Universitas Negeri Padang
                                       email: n453h_ulw4n@yahoo.com
Abstrak
 Penelitian ini bertujuan untuk melihat arah hubungan antar variabel Kepemimpinan Housekeeping Manager (X) dan Kinerja Karyawan Housekeeping Departement(Y). Penelitian ini bersifat korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Housekeeping Departement Daima Hotel Padang yang berjumlah 30 orang, teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh, yaitu menggunakan semua anggota populasi untuk dijadikan sampe. Teknik pengumpulan data menggunakan angket yang disusun berdasarkan Skala Likert yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Berdasarkan hasil penelitian Kepemimpinan housekeeping manager berada pada kategori sangat baik (60%), kinerja karyawan housekeeping departement Daima Hotel Padang berada pada kategori sangat (57%), hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan housekeeping manager dengan kinerja karyawan di Daima Hotel Padang.
Kata kunci :Kepemimpinan dan Kinerja Karyawan

Abstract
The purpose of research is to analyze the relationship between leadership of manager with staff housekeeping performance in Daima Hotel Padang. This study is a descriptive correlational study. The population numbered 30 people of staff housekeeping department, Informant selection techniques in the study using sampling  jenuh technique for 30 people of staff housekeeping department,Data collection techniques with a structured questionnaire based on Likert scale that has been tested for validity and reliability. Based on the survey results revealed the percentage of incoming leadership of manager overall categorized very good (60%), staff housekeeping performance in Daima Hotel Padang overall as good (57%).The results showed that there is a Positive and significant relationship between leadership of manager with staff housekeeping performance in Daima Hotel Padang, it means if the leadhership of housekeeping manager good, the performance of staff housekeeping would be good also.
Keywords: Leadership and Performance



A.           Pendahuluan

Hotel adalah salah satu bentuk perdagangan jasa yang menyediakan jasa penginapan dan jasa pelayanan lainnya, Menurut SK. Menparpostel No. KM 37/PW 340/ MPPT-86,
Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan, dan minuman serta lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial. Bisnis perhotelan sangat tergantung pada tingkat kunjungan wisatawan, sebab jika tingkat kunjungan wisatawan meningkat, maka pertumbuhan dan tingkat okupansi dalam bisnis perhotelan juga akan meningkat.

Berdasarkan pengertian kata Hotel di atas dapat dijabarkan bahwa Hotel adalah salah satu bentuk perdagangan jasa yang menyediakan jasa penginapan dan jasa pelayanan Hotel lainnya, tingkat kunjungan wisatawan yang datang ke kota Padang  akan sangat mempengaruhi tingkat kunjungan pada Hotel-Hotel yang ada di kota Padang tersebut.
Daima Hotel adalah salah satu Hotel yang ada di kota Padang. Daima Hotel memiliki spesifikasi bintang tiga (***) yang terletak di  jantung kota, dengan kapasitas 93 kamar 48 kamar superior 38 kamar deluxe 7 kamar famili, yang berada di Jalan Jenderal Sudirman No.17 Padang. Daima  Hotel memiliki 6 departement yang mendukung berjalannya operasional Hotel dengan baik, Departement-Departement tersebut yaitu: Frontoffice Departement, Food and beverage department, Marketing department, Acounting Departement. Enginering Departement dan yang terakhir adalah Housekeeping Departement.
Salah satu departement yang ada di Daima Hotel Padang adalah Housekeeping department, Menurut Marhan (2001:1)”Housekeeping departement merupakan  salah satu departement yang paling penting dalam menjalankan kegiatan operasional penjualan kamar Hotel, Departement  ini bertanggung jawab atas kebersihan dan kerapian seluruh bagian Hotel” Department ini memiliki tanggung jawab secara langsung atas kebersihan dan kerapian kamar sehingga pada dasarnya departement ini sangat berhubungan langsung dengan kepuasan tamu yang menginap di Hotel,  kinerja para karyawan yang bekerja di bagian Housekeeping departement ini sangat di harapkan bisa memberikan hasil kerja yang terbaik. Menurut Wibowo (2012:11) “Kinerja berasal dari pengertian performance, ada sebagian yang menyatakan kinerja merupakan hasil kerja tetapi makna sebenarnya lebih luas yaitu mencakup proses kerja bukan hanya hasil kerja”
Namun pada kenyataan yang penulis amati  tingkat keluhan para karyawan yang tinggi mengakibatkan turunnya produktivitas dan kreatifitas para karyawan, hal ini bisa dilihat dari tidak tercapainya standar kerja yang diberikan oleh pihak Daima Hotel kepada karyawan Housekeeping dalam menyelesaikan pekerjaan seperti seorang karyawan yang diberikan tugas untuk membersihkan kamar sebanyak 16 kamar dalam satu hari namun sering hanya  tercapai 14 kamar saja. Sedangkan pada waktu occupancy tinggi seorang karyawan bisa diberikan tugas untuk membersihkan sebanyak 20 kamar namun pada waktu seperti ini keluhan para karyawan akan semakin tinggi,
         Tabel 1. Standar kerja Roomboy dalam membersihkan kamar
Kamar
Waktu
16 kamar per hari
   30 menit / kamar
         Sumber:HRD Daima Hotel Padang
     Pada tabel di atas menjelaskan seorang roomboy harus bisa membersihkan kamar sebanyak 16 kamar perhari dan 1 kamar selama 30 menit. Kreatifitas kerja karyawan yang menurun terlihat dari inisiatif karyawan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan kepada karyawan tersebut seperti, inisiatif karyawan dalam menyelesaikan komplain/keluhan-keluhan tamu khususnya keluhan yang dihadapkan langsung kepada karyawan tersebut, namun pada kenyataan yang penulis amati karyawan tidak bisa memberikan solusi dalam penyelesaian masalah tersebut tetapi selalu mengandalkan manager, salah satu penyebab masalah ini  diakibatkan oleh kepemimpinan house keeping manager dalam memberikan motivasi kerja yang kurang baik bagi karyawan
 Kepemimpinan seorang Manager sangat diharapkan dalam penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi para bawahannya, seorang Manager diharapkan bisa memberikan motivasi dan memberikan solusi kepada para bawahannya, hal ini dikarenakan kepemimpinan seorang pemimpin akan mewarnai perilakunya dalam menjalankan tugasnya yang berguna untuk meningkatkan kinerja karyawan. Selanjutnya Rivai dan Mulyadi (2003:2) mengutarakan,

“Kepemimpinan memiliki banyak arti sebanyak orang yang mencoba mendefinisikannya. Kepemimpinan secara luas meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kinerja anggota dan karyawan yang dibawahinya”

Housekeeping manager yang selalu mengambil keputusan dan membuat aturan satu arah hal ini menyebabkan produktivitas dan kreatifitas karyawan sangat terganggu dan terbatas.
Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan diatas, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul:
“HUBUNGAN KEPEMIMPINAN MANAGER TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA HOUSEKEEPING  DEPARTEMENT DI  DAIMA HOTEL PADANG”
B.       MetodePenelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional.Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh karyawan housekeeping Daima Hotel Padang dengan jumlah 30 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh sehingga Jumlah sampel yang diambil pada penelitian ini adalah seluruh populasi yaitu 30 orang,  
 Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data skunder. Data primer dalam penelitian ini adalah angket yang digunakan untuk menilai kepemimpinan housekeeping manager. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data tentang evaluasi kinerja karyawan yang diperoleh dari HRD Daima Hotel.
Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut:
a.             Mentabulasi Data
Setelah mentabulasi data kemudian menghitung frekuensi, persentase, nilai rata-rata, standar deviasi, nilai minimum dan nilai maksimum.
b.             Deskripsi Data
Mengklasifikasikan skor ke dalam 5 kategori untuk melihat tingkat pencapaian responden. Teknik klasifikasi yang digunakan menurut Arikunto (2006:201) yaitu:
1.  Kategori sangat baik               :  (Mi + 1,5 Sdi) – Keatas
2.  Kategori baik              :  (Mi + 0,5 Sdi) – (Mi + 1,5 Sdi)
3.  Kategori cukup                       :  (Mi – 0,5 Sdi) – (Mi +0,5 Sdi)
4.  Kategori buruk                        :  (Mi – 1,5 Sdi) – (Mi – 0,5 Sdi)
5.  Kategori sangat buruk :  (Mi – 1,5 Sdi) –  Kebawah
c.           Analisis Deskriptif Untuk Tingkat Capaian Responden (TCR)

Untuk nilai TCR Dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2010-74):
         
        Ket:
         TCR = Tingkat capaian responden
          Rs     = Rata-rata skor jawaban responden
     n      = Nilai skor jawaban
d.          Uji Persyaratan Analisis

 Uji persyaratan analisis dimaksudkan untuk dianalisis dengan statistik sesuai dengan tujuan penelitian teknik analisis korelasi. Untuk keperluan tersebut harus terpenuhi bahwa data harus terdistribusi normal dan homogen.

e.       Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui derajat hubungan variabel bebas dengan variabel terikat. Beberapa langkah dalam menguji hipotesis adalah sebagai berikut:
1)    Analisis Korelasi
Analisis korelasi digunakan untuk menghitung kadar hubungan antara variabel X dan variabel Y (koefisien korelasi). Untuk menghitung koefisien korelasi digunakan analisis Korelasi Pearson Product Moment dengan bantuan SPSS versi 16.00.
2)      Uji Keberartian Koefisien Korelasi
Uji keberartian korelasi dilakukan untuk menguji apakah hipotesis diterima atau ditolak. Uji keberartian ini dapat dilihat dari nilai signifikansi pada saat perhitungan Korelasi Perason Product Moment. Jika nilai Sig. < 0,05 berarti hipotesis diterima. Sebaliknya, jika nilai Sig. ≥ 0,05 maka hipotesis ditolak
C.       Hasil Penelitian Dan Pembahasan

1.        Variabel Kepemimpinan

Tabel 2. Deskripsi Pada Variabel Kepemimpinan

     N=30
Kategori
Skor
F
Persentase(%)
Sangat Baik
Ø  124
18
60
Baik
103-124
12
40
Cukup
83-102
0
0
Buruk
62-82
0
0
Sangat Buruk
< 62
0
0
Total
30
100
Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa dari 30 orang untuk variabel Kepemimpinan Manager dapat dikelompokkan sebagai berikut: sebanayak 18 orang (60%) termasuk dalam kategori sangat baik, 12 orang (40%) termasuk dalam kategori baik.
a.                Indikator Pengambilan keputusan
  Berdasarkan hasil pengolahan data tentang indikator pengambilan keputusaan diperoleh nilai sebagai berikut:
Tabel 3. Deskripsi Pengambilan Keputusan
     N=30
Kategori
Skor
F
Persentase(%)
Sangat Baik
>20
11
37
Baik
  17 – 20
17
57
Cukup
1316
2
6
Buruk
10 12
0
0
Sangat Buruk
< 10
0
0
Total
30
100

Berdasarkan indikator di atas tentang pengambilan keputusan, sebanyak 11 orang (37%) menunjukkan kategori sangat baik, 17 orang (57%) menunjukkan kategori baik, 2 orang (6%) menunjukkan kategori cukup
b.        Indikator Motivator

Berdasarkan hasil pengolahan data dari indicator motivator diperoleh nilai :
Tabel 4. Deskripsi Indikator Motivator

         N=30
Kategori
Skor
F
Persentase(%)
Sangat Baik
Ø  32
14
47
Baik
27-32
11
37
Cukup
21-26
5
16
Buruk
16-20
0
0
Sangat Buruk
< 16
0
0
Total
30
100

                                                           
     Berdasarkan data di atas tentang motivator, sebanyak 14 orang (47 %) menunjukkan kategori sangat baik, 11 orang (37%) menunjukkan kategori baik, 5 orang (16%) menunjukkan kategori cukup.
c.              Indikator Partisipatif
Berdasarkan hasil pengolahan data tentang indikator Partisipatif diperoleh nilai sebagai berikut:
Tabel 5. Deskripsi Indikator Partisipatif
       N=30
Kategori
Skor
F
Persentase(%)
Sangat Baik
Ø  20
15
50
Baik
17-20
8
27
Cukup
13-16
6
20
Buruk
10-12
1
3
Sangat Buruk
< 10
0
0
Total
30
100

Berdasarkan tabel di atas tentang partisipatif, sebanyak 15 orang (50%) menunjukkan kategori sangat baik, 8 orang (27%) menunjukkan kategori baik, 6 orang (20%) menunjukkan kategori cukup, 1 orang (3%) menunjukkan kategori buruk


d.        Indikator Menuntut Ketaatan Penuh Bawahan
Berdasarkan hasil pengolahan data tentang indikator Menuntut Ketaatan Penuh Bawahan diperoleh nilai sebagai berikut:
          Tabel 6. Deskripsi Indikator Menuntut Ketaatan Penuh     Bawahan
         N=30
Kategori
Skor
F
Persentase(%)
Sangat Baik
Ø  12
17
57
Baik
10-12
12
40
Cukup
8-9
1
3
Buruk
6-7
0
0
Sangat Buruk
< 6
0
0
Total
30
100

Berdasarkan indikator di atas diperoleh nilai sebanyak 17 orang (57%) menunjukkan kategori sangat baik, 12 orang (40%) menunjukkan kategori baik, 1 orang (3%) menunjukkan kategori cukup,
e.         Indikator Menghargai Masukan Bawahan
Berdasarkan hasil pengolahan data tentang indikator  Menghargai Masukan Bawahan diperoleh nilai sebagai berikut
 Tabel 7. Deskripsi Indikator Menghargai Masukan Bawahan
       N=30
Kategori
Skor
F
Persentase(%)
Sangat Baik
Ø  20
16
53
Baik
17-20
14
47
Cukup
13-16
0
0
Buruk
10-12
0
0
Sangat Buruk
< 10
0
0
Total
30
100
Berdasarkan tabel di atas tentang Menghargai Masukan Bawahan, sebanyak 16 orang (53%) menunjukkan kategori sangat baik, 14 orang (47%) menunjukkan kategori baik,
f.             Indikator Membantu Memperbaiki Kinerja Karyawan
Tabel 8. Membantu Memperbaiki Kinerja Karyawan

       N=30
Kategori
Skor
F
Persentase(%)
Sangat Baik
Ø  20
17
57
Baik
17-20
13
43
Cukup
13-16
0
0
Buruk
10-12
0
0
Sangat Buruk
< 10
0
0
Total
30
100 %

Berdasarkan tabel di atas tentang Menghargai Masukan Bawahan, sebanyak 17 orang (57%) menunjukkan kategori sangat baik, 13 orang (43%) menunjukkan kategori baik,
2.        Variabel Kinerja Karyawan

Setelah dilakukan perhitungan, maka diperoleh nilai berdasarkan variabel kinerja karyawan pada Tabel 9 di bawah ini.
       Tabel 9. Variabel Kinerja Karyawan
        N=30
Kategori
Skor
F
Persentase(%)
Sangat Baik
Ø  48
17
57
Baik
40-48
13
43
Cukup
32-39
0
0
Buruk
24-31
0
0
Sangat Buruk
< 24
0
0
Total
30
100





Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa dari 30 orang untuk variabel kinerja karyawan dapat dikelompokkan sebagai berikut: sebanyak 17 orang (57%) termasuk dalam kategori sangat baik, 13 orang (43%) termasuk dalam kategori baik.
3.             Uji Persyaratan Analisis
a.                    Uji Normalitas
Diperoleh nilai hasil uji normalitas pada variabel kepemimpinan  adalah 0,618 dan untuk kinerja karyawan adalah 0,669. Dengan nilai > dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa kedua data berdistribusi normal.
b.         Uji Homogenitas
Diperoleh nilai hasil uji homogenitas adalah 0,116 dengan taraf signifikansi > 0,05. Ini artinya nilai signifikansi data lebih besar dari taraf signifikansi. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa data berasal dari populasi yang mempunyai varians yang sama atau data bersifat homogen.
c.          Uji Linearitas
Berdasarkan hasil uji linearitas diperoleh nilai sig sebesar 0.020    dengan taraf signifikansi < dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan  yg linear pada kedua variabel tersebut
4.         Uji Hipotesis
a.          Analisis Korelasi

Tabel 10. Analisis Korelasi


KEPEMIMPINAN
KINERJA KARYAWAN
KEPEMIMPINAN
Pearson Correlation
1
.397(*)

Sig. (2-tailed)

.030

N
30
30
KINERJAKARYAWAN
Pearson Correlation
.397(*)
1

Sig. (2-tailed)
.030


N
30
30

Dari hasil pengolahan data diatas dapat diperoleh besarnya koefisien korelasi antara kepemimpinan  dan kinerja karyawan  adalah 0,397 dengan koefisien korelasinya bersifat positif.
 Jika dinterprestasikan ke dalam kriteria interprestasi koefisien korelasi Pearson Product Moment/nilai r, maka koefisien korelasi cukup kuat karena nilai r berada pada rentang 0,25 – 0,5. Dengan nilai signifikansi 0.030 berarti terdapat hubungan yang signifikan antara kepemimpinan manager housekeeping dengan kinerja karyawan karena nilai signifikansinya ≤ 0,05.
b.                  Uji Keberartian Korelasi
     Tabel 11. Uji Keberartian Korelasi

Paired Differences
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
T
df
Sig. (2-tailed)
x-y
74.83333
9.43611
1.72279
43.437
29
.000

c.                    
d.                   


Berdasarkan analisis yang diperoleh pada tabel 11, dapat terlihat t hitung  menunjukkan nilai t 43,437 dan jika dibandingkan dengan t tabel untuk df sebesar 29 adalah 1.699,maka dapat dikatakan bahwa t hitung > t tabel  maka hipotesis yang di ajukan diterima pada taraf signifikansi 0.00 dan dapat dinyatakan bahwa korelasi antara kepemimpinan manager housekeeping dengan kinerja karyawan benar-benar berhubungan secara nyata.
5.             Pembahasan
a.             Kepemimpinan Housekeeping Manager
Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat dijelaskan bahwa dari 30 orang sampel untuk variabel Kepemimpinan Manager dapat dikelompokkan sebagai berikut: sebanayak 18 orang (60%) termasuk dalam kategori sangat baik, 12 orang (40%) termasuk dalam kategori baik. Artinya hampir seluruh karyawan menilai kepemimpinan housekeeping manager Daima Hotel Padang sangat baik dan baik, yang diperoleh dari hasil penilain karyawan
b.            Kinerja Karyawan
Berdasarkan hasil pengolahan data diatas, dapat dijelaskan bahwa dari 30 responden pada variabel kinerja karyawan dapat dikelompokkan sebagai berikut: sebanyak 17 orang ( 57%) termasuk dalam kategori sangat baik, 13 orang (43%) termasuk dalam kategori baik. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa kinerja karyawan yang ada di Daima Hotel Padang berada dalam kategori baik.
c.             Hubungan Kepemimpinan Housekeeping Manager Dengan Kinerja Karyawan di Daima Hotel Padang
Berdasarkan analisis yang dilakukan, dapat terlihat thitung menunjukkan nilai 43.437 dan jika dibandingkan dengan t table untuk df sebesar 29 adalah 1.699 maka dapat dikatakan bahwa (t hitung > t tabel) (43.437 > 1.699) maka hipotesis  yang diajukan diterima dengan taraf sig 0.003, dan dapat dinyatakan bahwa korelasi antara Kepemimpinan Manager dengan Kinerja Karyawan benar berhubungan secara nyata. Hal ini maka hipotesis diterima, dapat disimpulkan “terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel Kepemimpinan Housekeeping Manager (X) dengan Kinerja Karyawan  Housekeeping Departement (Y) di Daima Hotel Padang.
E         Kesimpulan dan saran
1.             Kesimpulan
a.              Secara keseluruhan variabel kepemimpinan manager dikategorikan baik, dari seluruh indikator yang sudah ditentukan termasuk dalam kategori baik,Secara keseluruhan variabel kinerja karyawan Housekeeping Departement di Daima Hotel Padang dikategorikan baik, dari seluruh indikator yang sudah ditentukan termasuk dalam kategori baik dan Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara  Kepemimpinan manager housekeeping dengan  Kinerja karyawan Housekeeping departement
2.        Saran
a.              Saran untuk pihak Hotel
Disarankan untuk mempertahankan dan lebih meningkatkan kepemimpinan manager, agar bisa meningkatkan kinerja karyawannya hal ini bisa dilakukan dengan tambahan pemberian seminar atau pelatihan yang sesuai dengan bidang pekerjaan karyawan tersebut
b.             Saran untuk Karyawan
Disarankan para karyawan agar lebih meningkatkan kualitas kerja sehingga bisa meningkatkan pendapatan Hotel dan jika ada hal-hal yang dirasa tidak sesuai dengan kepemimpinan manager agar bisa diadakan musyawarah dalam penyelesaian masalah tersebut sehinggan masalah yang dirasakan tersebut bisa diselesaikan bersama,
Catatan: Artikel ini disusun berdasarkan skripsi penulis, dengan Pembimbing I Dr. Elida, M.Pd. dan Pembimbing II Dra. Ira Meirina Chair, M.Pd








Daftar Pustaka

Arikunto,Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian.Jakarta :Rineka Cipta.
________________ 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta :Rineka Cipta.
Hasibuan,Malayu. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
Rivai,Veithzal.2003.Kepemimpinan Dan Organisasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
_________.2005.Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori ke Praktek. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Wahjosumidjo. 1992.Kepemimpinan dan Motivasi.Jakarta: Ghalia Indonesia

Wibowo. 2012. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada





[1]Prodi Management Perhotelan untuk wisuda Maret September 2014
[2] Dosen Jurusan Kesejahteraan Keluarga FT-UNP

No comments:

Post a Comment

Teknik pembuatan pudding

Cold pudding Menggunakan agar agar sbg pngental dan dpt jg mnggunakan tepung custard dan tepung  maizena. Pengolahan dg cara  dreb...