Pandangan Filosofis Tentang Hakikat Masyarakat

Artikel Menarik Lainnya Klik Link Dibawah Ini




A.    Pandangan Filosofis Tentang Hakikat Masyarakat
Sejarah perkembangan masyarakat adalah sejarah adanya manusia dan peradaban. Karena itu, bagaimana hakikat bentuknya masyarakat hak dapat dipisahkan dengan usaha untuk mengerti peranan manusia itu didalam masyarakat. Manusia adalah subjek dalam masyarakat. Jadi uraian tentang masyarakat pasti dihubungkan dengan fungsi dan kedudukan manusia didalam masyarakat. Teori-teori tentang hakikat masyarakat yang berkembang dan dianut dunia pada umurnya hingga dewasa itu adalah:
1.      Teori Atomistik
Masyarakat, kebersamaan sosial adalah hasil kemauan sukarela warga masyarakat untuk melakukan antar hubungan dan antraksi untuk tujuan kesejahteraan. Masyarakat adalah perwujudan cita-cita, persamaan yang tersimpul dalam hak-hak asasi mereka. Tanpa asas-asas kemerdekaan dan nilai-nilai hak-hak asasi individu, akan terjadi di sintegrasi-sosial, dis-harmonis yang mengancam eksintensis masyarakat. menyadari prinsip-prinsip itu tata kehidupan sosial menurut teori otomistik pasti berlandaskan nilai-nilai demokrasi. Manusia sebagai individu merupakan pusat orientasi, sebab manusia adalah subjek didalam masyarakat bahkan pada sebagian penganut teori ini masyarakat adalah tujuan hidup yang utama.
2.      Teori Organisme
Pada dasarnya setiap individu dan berkembang didalam masyarakat. Manusia lahir dalam suatu keluarga bukanlah atas kehendak dan pilihan bebas melainkan berlangsung secara kodrati, dengan perkataan lain manusia lahir tanpa pilihan dimana, dalam masyarakat yang bagaimana, dan dalam keluarga apa ia harus lahir. Prinsip pelaksanaan pola-pola kehidupan didalam masyarakat menurut teori organisme adalah:
a.       Bahwa kekayaan dan kehendak masyarakat sebagai lembaga diatas hak, kepentingan, keinginan, cita-cita dan kekuasaan individu
b.      Lembaga masyarakat yang meliputi seluruh bangsa, secara nasional, bersifat totaliter, pendidikan berfungsi mewujudkan warga negara yang ideal, dan bukan manusia sebagai individu yang ideal
3.      Teori Integralistik
Menurut teori meskipun masyarakat sebagai suatu lembaga yang mencerminkan kebersamaan sebagai suatu totalitas, namun tak dapat diingkari realita manusia sebagai pribadi. Sebaiknya manusia sebagai selalu ada didalam kebersamaan didalam masyarakat. Adanya (eksistensis) pribadi di dalam masyarakat sama dengan adanya suatu masyarakat.
B.     Hakikat nilai, moral dalam kehidupan di masyarakat
Dalam masyarakat ini, manusia tidaklah dapat hidup sendiri. Mereka hidup berinteraksi dengan orang lain. Dalam  interaksi itulah manusia harusnya memiliki suatu etika hidup bermasyarakat. Etika bisa dipakai dalam arti nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Nilai erat hubungannya dengan masyarakat, baik dalam bidang etika yang mengatur kehidupan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Manusia sebagai makhluk yang bernilai akan memaknai nilai sebagai suatu yang objektif, apabila ia memandang nilai itu ada tanpa ada yang menilainya, tetapi ada sebagian sesuatu yang ada dan menuntun manusia dan kehidupannya. Jadi nilai-nilai tersebut memang tidak akan ada dan tidak akan hadir tanpa hadirnya penilaian. Oleh karena itu nilai melekat dengan subjek penilaian.
Nilai-nilai tersebut memiliki suatu perubahan yang terjadi sangat cepat didalam masyarakat. Perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial. Misalnya, pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab nilai-nilai lama pada masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri. Nilai-nilai yang berubah itu seperti nilai kegotong royongan berganti menjadi nilai kontrak kerja dengan upah yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya.

Hubungan kekerabatan bergeser menjadi hubungan struktural yang disusun dalam organisasi formal perusahaan. Nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi individualis dan nilai-nilai tentang pemanfaatan waktu yang cenderung tidak ketat berubah menjadi pembagian waktu yang tegas seperti jadwal kerja dan istirahat dalam dunia industri. Perubahan-perubahan ini, jika terjadi secara cepat atau mendadak, akan membuat kegoncangan proses-proses sosial di masyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan kehidupan masyarakat yang telah ada.

No comments:

Post a Comment

Teknik pembuatan pudding

Cold pudding Menggunakan agar agar sbg pngental dan dpt jg mnggunakan tepung custard dan tepung  maizena. Pengolahan dg cara  dreb...