Sugihartono (2007: 74) memberikan penjelasan bahwa “Belajar
adalah suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi individu
dengan ligkungannya dalam memenuhi kehidupannya”. Slameto (2003: 3)
mendefinisikan “Belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang secara keseluruhan sebagai
hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.
Herman Amti dan Matjohan, (1993:
102) menyatakan bahwa “kelompok merupakan dua atau lebih organisme yang saling
berinteraksi dalam usaha mencapai tujuan bersama untuk pemuasan kebutuhan
masing- masing anggota kelompok”. Bales
(2001: 9) mengemukakan bahwa yang dimaksud “Kelompok adalah sejumlah
orang yang berkumpul melalui tatap muka, dan tiap anggota mempunyai kesan
tersendiri terhadap anggota lainnya”.
Pratikno (2012: 22) menyatakan bahwa
“Belajar kelompok merupakan sekumpulan individu untuk mencari atau meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, sikap, atau kemampuan yang dilaksanakan secara logis dan sistematis agar
belajar siswa lebih efektif.
Menguatkan pendapat di atas,
Pratikno (2012: 22) menyimpulkan “Bahwa belajar kelompok adalah serangkaian
kegiatan yang dilakukan dengan logis dan sistematis yang dilakukan oleh
beberapa orang dengan memiliki kemampuan untuk berbuat dengan kesatuannya agar
memperoleh perubahan tingkah laku dan belajar menjadi lebih efektif”
Berdasarkan teori ditas dapat
disimpulkan bahwa belajar kelompok merupakan kegiatan belajar yang dilakukan
dengan cara mengumpulkan atau mengelompokkan beberapa siswa berdasarkan
kemampuan yang berbeda dan diberikan suatu soal atau pertanyaan untuk dijawab
dan dicari solusi bersama oleh kelompok tersebut.
1.
Manfaat Belajar Kelompok
Isriani Hardiani dan Dewi Puspitasari
(2012: 20) menjelaskan bahwa manfaat adanya diskusi dalam kelompok antara lain:
1) Peserta didik akan memperoleh kesempatan untuk berpikir. 2) Pelatihan bagi
peserta didik dalam hal mengeluarkan aspirasinya seara bebas, pendapat,dan
sikap. 3) Bersikap toleran terhadap teman-teman sekelasnya. 4) Dapat mengubah
perilaku efektif siswa secara konkrit seperti sikap dalam suasana kelompok. 5)
Menumbuhkan partisipasi aktif dikalangan peserta didik.6) Mengembangkan sikap
demokratis dan dapat menghagai pendapat orang lain. Kemungkinan lain yang
terjadi dalam belajar kelompok adalah adanya kerja kelompok.
Radno Harsanto (2007: 44) menjelaskan beberapa manfaat
adanya belajar bersama dalam kelompok. Manfaat tersebut antara lain :1)
Membentuk kerjasama antar siswa. Dengan saling bekerjasama dalam satu kelompok
maka akan tertanamkan nilai bahwa saling membantu itu hal yang sangat baik. 2)
Membentuk keakraban dan kekompakan dalam kelas. Dengan adanya belajar bersama
dalam kelompok akan membantu siswa mengenal siswa lain, memperhatikan dan
membantu teman sekelas, serta menjadi kerasan baik sebagai anggota kelompok
kecil maupun anggota dalam seluruh kelas. 3) Menumbuhkan keterampilan dasar
yang dibutuhkan dalam hidup. Keterampilan tersebut antara lain sikap
mendengarkan, menerima pandangan orang lain, berkomunikasi secara efektif,
menyelesaikan konflik, dan bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama 4)
Meningkatkan kemampuan akademis, rasa percaya diri, dan sikap positif terhadap
sekolah. 5) Mengurangi atau bahkan menghilangkan aspek negatif kompetisi.
Karena saat ini yang sedang berkembang di masyarakat adalah persaingan bukan
kerjasama. Belajar kelompok akan memungkikan terjadinya sebuah diskusi antar
angota kelompok.
Isriani Hardiani dan Dewi Puspitasari
(2012: 24) menyatakan bahwa manfaat yang akan didapatkan dari keja kelompok
antara lain: 1) Mengembangkan sikap siswa untuk bermusyawarah dalam
menyelesaiakan sesuatu dan bertanggung jawab. 2) Menimbulkan suasana kompetitif
antar kelompok yang kondusif. 3) Pengawasan yang dilakukan guru tidak terlalu
luas yaitu tertuju pada kelompok bukan indivudu. 4) Melatih kepemimpinan dan
patuh kepada pemimpin.
Sedangkan Roestiyah (2008: 17) mengemukakan bahwa
keuntungan yang ditimbulkan dari adanya kerja kelompok adalah sebagai berikut:
1) Mengembangkan keterampilan peserta didik dalam bertanya dan membahasa suatu
masalah. 2) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk intensif dalam
penyelidikan mengenai suatu masalah. 3) Mengembangkan bakat kepemimpinan dan
keterampilan berdiskusi. 4) Guru bisa lebih memperhatikan siswa sebagai
individu dan kebutuhan belajar. 5) mengaktifkan pembelajaran dan mengaktifkan
partisipasi dalam diskusi. 6) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menghargai pendapat orang lain.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete